Edit Content

Tentang Kita

Lamina Rehab merupakan layanan kesehatan terpadu, didukung tim dokter spesialis orthopaedi, spesialis anastesi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis bedah saraf, dan tenaga fisioterapi professional dalam satu atap (one stop services)

Info Kontak

Olahraga yang Harus Dihindari oleh Penderita Skoliosis

tendinitis patella pada olahraga
tendinitis patella pada olahraga

Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang seseorang melengkung secara tidak normal. Meskipun sebagian besar penderita skoliosis dapat beraktivitas fisik secara normal, beberapa jenis olahraga dapat meningkatkan risiko cedera atau memperburuk kelengkungan tulang belakang. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita skoliosis untuk memahami olahraga mana yang harus dihindari dan menggantinya dengan kegiatan fisik yang lebih aman dan bermanfaat.

Dampak Olahraga yang Tidak Sesuai pada Penderita Skoliosis

Olahraga yang tidak sesuai dapat mempengaruhi penderita skoliosis dalam beberapa cara, termasuk:

  • Memperburuk kelengkungan: Beberapa gerakan atau posisi olahraga tertentu dapat meningkatkan ketegangan pada tulang belakang yang sudah melengkung, memperburuk kondisi skoliosis.
  • Meningkatkan risiko cedera: Penderita skoliosis lebih rentan terhadap cedera karena kelengkungan tulang belakang dapat memengaruhi stabilitas dan keseimbangan tubuh.
  • Menyebabkan ketidaknyamanan: Olahraga yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit pada penderita skoliosis.

Baca Juga: Ini Cara Mengetahui Derajat Skoliosis

Olahraga yang Harus Dihindari

tendinitis patella pada olahraga
  • Olahraga kontak fisik tinggi: Olahraga seperti sepak bola, rugby, atau hoki dapat meningkatkan risiko cedera pada tulang belakang penderita skoliosis akibat benturan dan bentuk kontak fisik yang tinggi.
  • Angkat beban berat: Angkat beban berat seperti angkat beban atau deadlift dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang dan memperburuk kelengkungan.
  • Gerakan tiba-tiba dan putaran tubuh: Olahraga yang melibatkan gerakan tiba-tiba atau putaran tubuh, seperti tenis, golf, atau bulu tangkis, dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang dan memperburuk kelengkungan.
  • Olahraga loncatan tinggi: Olahraga seperti bola voli atau basket dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang akibat loncatan tinggi dan pendaratan yang keras.
  • Senam artistik atau ritmik: Olahraga ini melibatkan gerakan tubuh yang ekstrem dan bisa memperburuk kelengkungan tulang belakang.

Rekomendasi Olahraga untuk Penderita Skoliosis

Meskipun ada beberapa olahraga yang harus dihindari, penderita skoliosis masih dapat menikmati banyak jenis kegiatan fisik yang bermanfaat, seperti:

  • Berenang: Berenang adalah olahraga yang bagus untuk penderita skoliosis karena mengurangi tekanan pada tulang belakang dan memberikan latihan untuk seluruh tubuh.
  • Bersepeda: Bersepeda adalah olahraga rendah dampak yang dapat membantu memperkuat otot punggung dan memperbaiki postur tubuh.
  • Berjalan kaki: Berjalan kaki adalah aktivitas fisik sederhana tetapi efektif untuk meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas tubuh.
  • Yoga: Yoga dengan panduan instruktur yang berpengalaman dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan tubuh.
  • Pilates: Pilates dapat membantu memperkuat otot inti dan meningkatkan postur tubuh.

Penderita skoliosis harus berhati-hati dalam memilih jenis olahraga yang dilakukan. Hindari olahraga yang dapat memperburuk kelengkungan tulang belakang atau meningkatkan risiko cedera. Sebaliknya, pilihlah olahraga low impact dan kegiatan fisik lainnya yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis untuk saran lebih lanjut mengenai aktivitas fisik yang tepat sesuai dengan kondisi skoliosis Anda. Selalu utamakan keselamatan dan kesehatan saat berolahraga.

Baca Juga: Skoliosis Adalah Penyebab Postur Tak Menarik, Waspadai Gejalanya!

Subscribe to our
Newsletter

***We Promise, no spam!

Lamina Rehab merupakan layanan kesehatan terpadu, didukung tim dokter spesialis orthopaedi, spesialis anestesi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis bedah saraf, dan tenaga fisioterapi profesional dalam satu atap (one stop services)

We’re Available

Senin : 10:00 - 20:00
Selasa : 10:00 - 20:00
Rabu : 10:00 - 20:00
Kamis : 10:00 - 20:00
Jumat : 10:00 - 20:00
Sabtu : 10:00 - 20:00
Minggu : Closed

©2022, Lamina Rehab. All Rights Reserved.