Olahraga merupakan jenis kegiatan yang menyehatkan sekaligus menyenangkan. Namun, bahaya cedera olahraga bisa mengintai jika gerakan yang Anda lakukan tidak tepat. Aktivitas ini tentunya membutuhkan konsentrasi dan koordinasi yang baik dari gerakan tubuh sehingga memberikan hasil yang maksimal. Nah, jika Anda tidak fokus atau kurang pemanasan yang baik sebelumnya, dapat berakibat pada cedera ringan hingga serius yang berbahaya bagi kesehatan.
Jenis Cedera Olahraga yang Paling Sering Terjadi
Sebelum berolahraga, pastikan Anda melakukan pemanasan dengan benar. Tetaplah berhati-hati dalam melakukan setiap gerakan. Sebab, jika tidak maka Anda bisa mengalami cedera saat berolahraga.
Melansir laman Healthline, ada beberapa jenis cedera yang kerap terjadi saat berolahraga, di antaranya:
Keseleo
Terlalu berlebihan saat melakukan stretching dapat mengakibatkan tekanan yang terlalu besar pada ligamen ataupun persendian. Hal ini dapat menyebabkan Anda mengalami keseleo. Ligamen adalah bagian dari bagian dari jaringan yang menghubungkan tulang dengan sendi lainnya.
Keseleo memang dapat sembuh dengan sendirinya seiring waktu, namun tentu saja Anda tidak boleh menyepelekannya.
Apabila menderita keseleo parah, maka perlu menggunakan penahan (brace) untuk penyembuhan yang tepat. Jika semakin parah, maka dokter umumnya akan melakukan bedah untuk memperbaiki ligamen.
Cedera Lutut
Cedera lutut umumnya sering dialami oleh atlet lari, pemain basket, voli, maupun sepak bola. Kondisi ini bisa terjadi akibat terjatuh, terbentur maupun karena gerakan yang terlalu lama sehingga membuat lutut menjadi tumpuannya. Biasanya ada bunyi seperti patahan atau retakan atau sendi bergeser sehingga menimbulkan rasa sakit.
Penyembuhannya memerlukan istirahat total atau mengganjal lutut mengunakan bantal yang tinggi saat berbaring. Anda juga bisa mengompresnya dengan es untuk mengurangi nyerinya.
Kram Otot
Kram otot biasa terjadi saat berolahraga. Apalagi jika Anda berolahraga intens tanpa melakukan pemanasan dan peregangan otot yang benar. Kram umumnya muncul di bagian kaki, namun bisa juga terjadi di bagian lain tubuh. Kondisi ini membuat otot mengalami kontraksi secara tiba-tiba. Ketika kram, Anda akan merasa sakit dan sulit menggerakan bagian tubuh yang terkena. Usahakan untuk tetap tenang dan jangan panik. Anda bisa memijat lembut bagian tubuh yang kram dan gerakkan secara perlahan. Istirahatkan otot-otot setelah kram hilang sebelum melanjutkan berolahraga.
Cedera Achilles Tendon
Umumnya cedera ini menyerang otot tumit hingga betis. Risiko cedera achilles tendon biasa terjadi pada pemain sepak bola, voli, basket, dan pelari. Robeknya tendon dapat mengakibatkan rasa nyeri di area tumit atau betis. Kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya jika Anda mengompresnya dengan es, mengangkat tumit lebih tinggi dan mengistirahatkan kaki.
Dislokasi Bahu
Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan di area bahu, bergesernya kontur bahu, dan sulitnya menggerakkan lengan. Jika Anda pernah mengalami dislokasi bahu, maka cenderung akan berisiko tinggi mengalami dislokasi berulang. Kondisi ini juga membuat ligamen meregang. Apabila semakin parah, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Diagnosis
Bahaya cedera olahraga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman hingga rasa nyeri yang luar biasa. Bahkan, jika tidak segera tertangani maka dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang. Cedera ini dapat didiagnosa melalui pemeriksaan fisik atau check-up.
Jika Anda mengalami cedera otot, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti:
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan mencoba menggerakan bagian tubuh yang cedera untuk melihat bagaimana pergerakannya dan kondisi tubuh yang cedera.
- Riwayat medis. Dokter akan memberikan beberapa pertanyaan tentang penyebab cedera yang dialami. Jika ini pertama kalinya melakukan pemeriksaan ke dokter, maka biasanya dokter akan menggali informasi menyeluruh terkait riwayat medis Anda.
- Pemeriksaan organ dalam atau imaging test. Pemeriksaan ini biasanya mencakup X-rays, MRI, CT scan, dan ultrasound untuk membantu dokter dalam mendiagnosa lebih detil cedera pada tubuh Anda.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda sebaiknya menghubungi doker jika gejalanya bertambah parah atau ada pembengkakan di area tubuh yang terkena cedera. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis terbaik di Lamina Rehab Spine Rehabilitation. Di Lamina, kami memiliki dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, fisioterapis handal dan fasilitas terbaik.
Untuk mengatasi cedera, Lamina menggunakan berbagai teknologi canggih yang dapat mempercepat proses penyembuhan cedera Anda.
- Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation)
Terapi laser memberikan sensasi hangat pada area yang terkena cedera. Penggunaan metode ini juga dapat membantu mengatasi rasa nyeri akibat jepitan saraf di bagian kepala, leher, punggung, tendon, tumit hingga telapak kaki.
- Microwave Diathermy (MWD)
MWD merupakan alat yang dapat membantu meningkatkan vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah serta perbaikan sirkulasi dan metabolisme. Energi elektromagnetik dari MWD dapat membantu memulihkan luka di jaringan lunak, meningkatkan reparasi jaringan serta dapat mengurangi nyeri.
- TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation
TENS adalah terapi yang menghantarkan sinyal listrik melalui dua elektroda yang merangsang saraf mengirim sinyak ke otak untuk menghambat rasa nyeri.
- Ultrasound
Gelombang suara ini adalah modalitas fisioterapi yang dapat melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah untuk membantu penyembuhan jaingan, meredakan otot tegang dan mengurangi nyeri.
- Manutera
Produk Manuthera Lojer 242 adalah metode baru yang ada di dua klinik Lamina Mampang dan RS Meilia Cibubur. Merupakan modalitas terapi pada kasus tulang belakang. Dengan menggunakan alat ini, pergerakan pasien dengan keluhan nyeri tulang belakang bisa dilakuakn secara halus dan efektif. Mampu melakukan gerakan dasar rehabilitasi medik seperti traksi, fleksi, serta rotasi untuk kenyamanan lebih pada pasien.
Nah, jangan pernah sepelekan cedera yang Anda alami saat berolahraga ya! Yang perlu Anda ingat adalah semakin cepat Anda mendapat diagnosa dan penanganan yang tepat, maka cedera dan nyeri yang dialami akan semakin cepat pulih. Segera berkonsultasi dengan dokter kami di Lamina Rehab Spine Rehabilitation untuk penanganan cedera yang tepat.
Baca juga: Saraf Terjepit Tulang Belakang Akibat Cedera, Bisa Sembuh