Berawal dari rasa sakit yang kambuh pada tahun 2020, Ariyani merasa sangat kesulitan untuk berjalan ataupun sekedar menggerakkan kakinya. Bahkan, selama 30 menit ia hanya terdiam sampai nyeri pada kakinya benar-benar mereda dan mulai bisa menggunakannya untuk beraktivitas kembali.
Keluhan nyeri otot ataupun sendi, terutama sendi lutut memang kerap dialami oleh banyak orang. Meski lebih sering menyerang orang berusia lanjut, namun tak menutup kemungkinan kondisi ini juga bisa terjadi pada usia muda. Berbagai hal dapat menjadi penyebabnya, seperti cedera berolahraga, terjatuh, gerakan yang mendadak dan berulang, atau kondisi tertentu seperti bursitis, osteoarthritis, maupun asam urat (gout).
Sempat Terjatuh Hingga Tidak Bisa Berjalan
“Setelah pandemi dan masuk kuliah, rasa sakitnya semakin intens. Saya bahkan sempat terjatuh dan tidak bisa berjalan selama seminggu,” ujar Ariyani.
Perempuan muda ini sempat frustasi karena keterbatasan gerak pada kakinya sehingga tidak bisa melakukan hobi yang sangat ia sukai seperti berjalan-jalan, hiking dan kegiatan lainnya. Setelah menjalani berbagai cara pengobatan, Ariyani akhirnya pulang ke Jakarta dan kembali mengalami cedera pada kaki akibat terpeleset dan terjatuh.
Tak menunggu lama, ia pun memutuskan untuk berkonsultasi dengan dr. Nelfidayanti, Sp.KFR, seorang dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di Lamina Rehab.
Diagnosis dan Penanganan
Dokter Nelfi melakukan anamnesis dan serangkaian pemeriksaan fisik serta radiologis untuk menegakkan diagnosis penyakit. Menurut penuturan Ariyani, dokter mendiagnosanya dengan adanya gangguan pada otot.
Berdasarkan hasil diagnosis, dokter menyarankan untuk melakukan tindakan dan fisioterapi untuk mengatasi rasa sakitnya.
Ariyani menjalani rangkaian program terapi fisik dengan panduan seorang fisioterapis berpengalaman di Lamina Rehab.
Fisioterapi untuk Mengatasi Nyeri Otot
Fisioterapi merupakan proses perawatan kesehatan yang bertujuan untuk membantu memulihkan, memelihara serta memaksimalkan fungsi tubuh secara menyeluruh. Biasanya fisioterapi dilakukan pada kondisi tertentu, setelah mengalami cedera, penyakit, kecacatan maupun pasca operasi. Terapi fisik ini juga dapat mencegah terjadinya risiko cedera di kemudian hari.
Pada kasus nyeri yang dialami Aryani, dokter menyarankan untuk menjalani serangkaian terapi modalitas seperti acupressure, akupunktur, dan ultrasound. Tujuan terapi tersebut yaitu untuk mengurangi nyeri, melancarkan aliran darah, mempercepat penyembuhan, dan meningkatkan fleksibilitas.
Ia mengungkapkan bahwa setelah menjalani dua kali terapi, ia sudah bisa duduk, sehingga tidak perlu waktu yang lama seperti sebelumnya.
Kata Pasien tentang Lamina Rehab
Aryani merasa sangat senang karena akhirnya menemukan Lamina Rehab sebagai solusi mengatasi nyeri ototnya. Nyeri otot langsung sembuh dengan fisioterapi dan ia bisa kembali beraktivitas
“Kalau dari yang aku rasakan, progress-nya itu signifikan banget ya,” ungkapnya.
Ia juga merekomendasikan Lamina Rehab bagi orang-orang yang memiliki kekurangan atau keterbatasan fisik untuk segera memeriksakan diri. Tujuannya tak lain yaitu untuk mengatasi rasa nyeri yang dialami, dan mengetahui hal atau aktivitas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan agar tidak memperburuk kondisi.
