Cedera bahu yang sering terjadi pada renang mungkin Anda pikir tidak mungkin terjadi mengingat renang termasuk salah satu olahraga yang low impact.
Bahkan renang ini kadangkala disarankan dokter untuk dilakukan saat Anda sedang mengalami nyeri atau cedera.
Renang dengan efek mengapungnya bermanfaat untuk membantu mengurangi/meredakan ketegangan otot, membantu juga dalam perbaikan kesehatan kardiovaskular, memperbaiki mobilitas tulang belakang dan membantu memperbaiki atau menguatkan otot.
Namun bukan berarti olahraga ini tidak dapat mengakibatkan cedera. Memang cedera bahu yang sering terjadi pada renang cukup sedikit daripada olahraga lainnya, misalnya sepak bola.
Cedera yang terjadi bisa disebabkan oleh teknik yang salah, kekuatan otot yang tidak seimbang, kecenderungan untuk menarik napas pada satu sisi saja saat melakukan gaya bebas, penggunaan kaki berlebihan, dan peregangan yang berlebihan.
Penyebab Cedera Bahu
Cedera bahu atau swimmer’s shoulder penyebabnya dapat berupa:
- Pemakaian terus menerus (overuse)
- Tidak melakukan pemanasan (warming-up) dengan cukup dan pendinginan setelah latihan
- Tubuh mengalami kelelahan atau belum siap saat menerima beban
- Kesalahan dalam gerakan
Area bahu yang mungkin terjadi pada saat renang adalah:
- Rotator cuff adanya bagian otot pada tulang belikat yang terjepit sehingga saat Anda mengangkat tangan akan terasa nyeri.
- Meradangnya tendon pada lengan depan (tendinitis biseps)
- Bahu yang tidak stabil
Nyeri pada area rotator cuff dapat muncul saat renang dengan gaya bebas, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu.
Cedera Bahu, Swimmer’s Shoulder
Karena renang merupakan aktivitas unik dengan tenaga pendorong utama yang berasal dari ekstremitas bagian atas, terutama bahu.
Swimmer’s shoulder adalah nyeri pada area bahu yang berkaitan dengan aktivitas renang. Beberapa literatur menyatakan adanya rasa nyeri pada bagian bahu perenang merupakan penyebab utama dari menurunnya performa perenang.
Tanda-tanda terjadinya Swimmer’s Shoulder antara lain nyeri pada area bahu yang kemungkinan terjadi akibat adanya cedera bahu, terutama terjadi pada bahu depan atau samping, dan nyeri akan muncul saat bahu bergerak ke belakang (seperti gerakan mendayung).
Ada 3 tanda khas cedera bahu atau swimmer’s shoulder ini antara lain nyeri setelah latihan; nyeri bahu sewaktu atau setelah berenang; dan nyerinya di bahu terus-menerus.
Sedangkan, bentuk lain cedera yang dapat timbul dalam olahraga renang adalah kram pada kaki, atau lutut nyeri.
Cedera lutut ini biasanya terjadi saat berenang dengan gaya katak dan gaya dada yang mengharuskan melebarkan, menendang dan merapatkan kedua kaki.
Leher kemungkinan juga bisa cedera karena bagian ini sering bergerak. Jadi usahakan posisi kepala tetap berada pada garis lurus dengan tulang belakang.
Dokter Melakukan Pemeriksaan
Untuk mengevaluasi cedera bahu, dokter akan melakukan pemeriksaan yang mencakup rentang gerak sendi bahu, kekuatan otot dan tes neurologis. Selain bahu, dokter juga akan mengevaluasi area leher dan lengan untuk memastikan letak cedera atau kelainan.
Dokter juga menilai bahu yang satu lagi atau bahu yang tidak sakit. Dengan begitu, dokter akan memastikan cedera tersebut apakah berasal dari otot, tendon atau saraf.
Langkah Atasi dan Cegah Cedera
Pada awalnya, pencegahannya bisa dengan metode RICE yaitu:
- – R: rest/istirahat untuk membantu mencegah meluasnya cedera.
- – I: ice/es yakni kompres dingin yang dapat membantu mengurangi cedera yang kemungkinan terjadi.
- – C: compression (penekanan) dapat membantu mengatasi pembengkakan
- – E: elevation (peninggian), meninggikan bagian yang cedera akan membantu meredakan bengkak
Setelah istirahat cukup mungkin dokter akan menganjurkan program rehabilitasi medik atau fisioterapi.
Push up atau latihan beban akan direkomendasikan oleh dokter spesialis kedokteran fisik rehabilitasi setelah cedera bahu Anda mereda. Latihan beban intensitas rendah atau sedang untuk dapat membantu mempercepat proses pemulihan.