Fisioterapi cedera olahraga bisa menjadi solusi Anda agar terbebas dari serangan nyeri.
Fisioterapi adalah salah satu bentuk jenis perawatan kesehatan untuk membantu memulihkan, mempertahankan, serta memaksimalkan kekuatan, fungsi, gerakan, tubuh secara menyeluruh.
Solusi ini mencakup rehabilitasi, preventif cedera, dan cara meningkatkan kebugaran serta kesehatan.
Cedera Olahraga
Cedera mungkin menjadi sesuatu yang agak menakutkan bagi para atlet. Olahraga tak hanya sekadar untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan kebugaran tubuh. Namun bagi atlet kegiatan ini juga memiliki tujuan tertentu yaitu mencapai suatu prestasi.
Itu sebabnya, mereka kerap berlatih dengan sangat keras bahkan terkadang melebihi kemampuan fisiknya. Tak hanya itu, kadang cedera juga mengincar bila dalam pertandingan sesungguhnya, akan berbenturan dengan lawan yang pada gilirannya menimbulkan efek samping berupa cedera.
Cedera olahraga yang berbeda dapat mengakibatkan gejala dan komplikasi yang berbeda pula. Jenis cedera olahraga yang paling umum antara lain:
- Sprain (keseleo) atau cedera pada ligament akibat terobek atau teregang berlebihan.
- Strain, yakni cedera pada otot atau tendon.
- Cedera lutut akibat robekan otot atau jaringan lain pada lutut.
- Otot bengkak yang mungkin merupakan reaksi alami tubuh akibat cedera. Otot yang bengkak juga bisa terasa nyeri dan melemah.
- Tendinitis Achilles, yang bisa mengakibatkan nyeri hebat dan Anda tidak bisa berjalan
- Fraktur atau patah tulang
- Dislokasi atau bergesernya tulang dari tempat semulanya.
- Cedera rotator cuff pada bahu.
Menurut British Columbia Association of Pediatrists, pergelangan kaki merupakan bagian tubuh yang menerima beban paling berat dalam aktivitas. Kaki dan pergelangan kaki menjadi pusat bertumpunya berat badan pada saat berdiri, berjalan atau berlari, melompat, maka kaki dan pergelangan kaki sangat rentan sekali terhadap cedera.
Cedera olahraga penyebabnya cukup banyak, antara lain kesalahan metode latihan, kelainan struktural maupun kelemahan fisiologis fungsi jaringan penyokong dan otot.
Menurut survei tahun 2011, diperkirakan sekitar 36% atlet mengalami kontusio ,32% strain, 23% sprain, 16% pendarahan, 11% fraktur, 8% dislokasi, dan 5% pingsan.
Bagian tubuh yang sering mengalami cedera adalah pergelangan kaki (32%), lutut (30%), jari-jari (15%), kepala (10%), dan lain-lain (13%).
Dalam dunia olahraga, pergelangan kaki keseleo (sprain) terjadi dalam olahraga kontak fisik, olahraga yang dilakukan dalam ruangan, dan olahraga yang menggunakan teknik loncatan dengan frekuensi yang tinggi.
Memiliki Tujuan
Fisioterapi dapat membantu mengatasi cedera dan masalah yang berkaitan dengan orang yang gemar berolahraga. Cedera olahraga ini memang berbeda dengan cedera sehari-hari. Atlet biasanya membutuhkan kinerja tinggi sehingga kadang membuat otot, persendian, dan tulang bekerja berlebihan sampai melebihi kemampuan maksimalnya.
Terapi latihan dalam fisioterapi cedera olahraga bermanfaat membantu memulihkan otot, ligamen, tendon tulang dan saraf dengan tujuan untuk meningkatkan/memperbaiki rentang gerak, meningkatkan kekuatan otot, memulihkan keseimbangan dan mengontrol postur tubuh, mengurangi gangguan fungsional agar aktivitas sehari-hari akan kembali normal seperti sediakala.
Tujuan terapi pada fisioterapi sangat bervariasi bergantung pada jenis cedera ataupun gangguan fisik yang Anda alami.
Pada kasus cedera, fisioterapi bertujua untuk membantu meningkatkan kekuatan otot, membantu mempercepat proses penyembuhan, mengurangi rasa nyeri serta mengembalikan mobilitas dan ketahanan kerja otot pasca-cedera.
Beberapa prinsip dasar intervensi fisioterapi pada cedera olahraga adalah:
1. Saat awal cedera sebelum terjadi tahap peradangan, kemungkinanbisa reposisi apabila terjadi dislokasi.
2. Pada tahap peradangan dengan melakukan upaya untuk membantu menekan respons peradangan dengan metode RICE (rest, ice, cold and elevation). Proses fisioterapi tahap ini adalah hidroterapi, maupun cold therapy.
3. Ketika tahap peradangan sudah menurun, kemudian dapat beruapa heat therapy dan manual therapy untuk mempercepat proses regenerasi tubuh akibat cedera
4. Saat tahap kronis, perlu dilakukan untuk membantu mempercepat proses regenerasi dengan memulihkan kembali fungsi tubuh yang mencakup pemulihan rentang gerak sendi dan memulihkan kekuatan otot yang berkurang akibat cedera dan proses imobilisasi.
Pada pemeriksaan fisik, dokter akan menilai jangkauan gerak, kekuatan, fleksibilitas otot, keseimbangan, postur dan ketahanan fisik juga dapat sekaligus evaluasi dengan berbagai metode.
Pemeriksaan fisik juga akan sekaligus mengamati kelainan atau keterbatasan mobilitas. Kadang dokter memerlukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen, MRI.
Setelah melakukan pemeriksaan fisik, maka dokter akan menyusun program fisioterapi cedera olahraga sesuai dengan penyebabnya.
Cegah Cedera Olahraga
Cara terbaik untuk mencegah cedera olahraga adalah dengan melakukan pemanasan (sebelum olahraga) dengan benar dan melakukan peregangan.
Otot ‘dingin’ atau yang lama tidak bergerak, cenderung dapat meregang secara berlebihan sehingga berpotensi mengalami robekan.
Itu sebabnya perlu pemanasan atau peregangan agar otot menjadi ‘hangat’ agar lebih fleksibel sehingga dapat menyerap berbagai gerakan dengan cepat, misalnya menekuk, dan sentakan, yang dapat membantu mengurangi risiko cedera.
Jangan lupa untuk memakai sepatu yang sesuai dengan jenis olahraga yang Anda lakukan. Pilih sepatu yang sesuai dengan bentuk anatomi kaki.