Klinik Nyeri Tulang Belakang atau klinik Lamina Pain and Spine Center merupakan klinik yang fokus menangani permasalahan nyeri dan tulang belakang. Terletak di tengah perkotaan di dan tersebar menyeluruh di daerah kota Jakarta, kini membuat orang-orang tak perlu khawatir lagi untuk mengatasi nyeri tulang belakang akibat permasalahan tulang maupun saraf. Dengan menggunakan teknologi terkini, penanganan pada nyeri tulang belakang juga tak perlu memerlukan operasi besar. Hal ini juga dialami oleh Ny. Lindawati yang mengalami nyeri pada tulang belakang, terutama bagian panggul hingga jari-jari kaki.
Berawal jatuh dari escalator
Sakit pinggul yang Ny. Lindawati alami berawal saat ia berada di Amerika Serikat, saat itu ia terjatuh terguling-guling dari eskaltor. Meskipun tidak ada yang memar atau merasa sakit saat terjatuh, namun setelah ia kembali ke Indonesia ia mulai merasakan sakit pada area yang terkena benturan saat ia terjatuh. Tepatnya, ada di area pinggul. Selain itu, ia juga merasakan nyeri yang ia alami menjadi kronis dan semakin parah dari waktu ke waktu, bahkan ia mengatakan bahwa ia sampai meringis dan setengah menangis ketika melakukan aktivitas sederahan seperti duduk lama di toilet.
Nyeri tulang belakang di area pinggul yang Ny. Lindawati adalah akibat cedera yang ia alami sehingga memicu timbulnya lumbar stenosis tulang belakang yang menyebar pada area seluruh kaki.
Baca juga: Terapi Ini Dapat Menuntaskan Masalah Sakit Tulang Belakang!
Gejala nyeri pada tulang belakang
Stenosis lumbar tulang belakang merupakan penyempitan tulang, sehingga terjadi penekanan pada sum-sum tulang belakang dan saraf sekitarnya. Meskipun pada umumnya, penderita tidak akan merasakan apapun, seperti yang Ny. Lindawati alami, namun seiring berjalannya waktu rasa sakit atau nyeri akan bertambah parah hingga menjadi kronis. Penderita stenosis seperti Ny. Lindawati umumnya akan merasakan gejala, seperti:
- Kekakuan pada area paha yang menjalar ke bawah jari-jari kaki.
- Merasakan nyeri pada bagian pinggul, rasa sakit bahkan akan memburuk jika penderitanya melakukan aktivitas sehari-hari seperti membungkuk, berjalan, hingga pada saat berbaring.
- Memperburuk kondisi usus dan kandung kemih.
Selain gejala di atas, banyak juga penderita merasakan gejala lain, bahkan Ny. Lindawati sendiri tidak bisa berjalan lancar, karena merasakan kesakitan yang sangat luar biasa.
Baca juga: Nyeri Pinggang Belakang Hilang dengan Metode PSLD!
Penyembuhan dengan endoscopy PSLD
Menurut penuturan dari Ny. Lindawati ia mengatakan bahwa sebelumnya, ia telah mencoba berbagai pengobatan. Dari pengobatan akupuntur lebih dari 20 kali, hingga tindakan laser di rumah sakit pun sudah pernah ia lakukan. Namun, rasa sakit dan nyeri tersebut tidak hilang. Akhirnya, setelah menemukan review dari suatu laman Facebook mengani klinik nyeri dan tulang belakang Lamina. Ia akhirnya datang ke Lamina dan dokter langsung merekomendasikan untuk melakukan tindakan endoscopy PSLD atau Percutaneous Stenoscopy Lumbar Decompression. Tindakan ini termasuk tindakan minimal invasive surgery di mana otot yang bermasalah akan dipotong tanpa harus merusak jaringan otot lainnya. Selain itu, tindakan ini juga cukup cepat, minim nyeri, dan luka sayatan yang sangat minim yaitu kurang dari 1 centimeter.
Ny. Lindawati menuturkan juga bahwa setelah melakukan tindakan endoskopi di Lamina kini nyeri sudah hilang, bahkan ia sudah bisa berjalan normal dengan jarak yang jauh.
“Pokoknya kalau punya masalah saraf kejepit, saya anjurkan jangan kemana-mana langsung aja ke klinik Lamina ini, pasti tokcer! Terima kasih dokter dan suster Lamina!”