Pernah mengalami nyeri otot dan sendi setelah berolahraga? Untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba terapi dry needling. Manfaat dry needling antara lain untuk meredakan nyeri dan menambah lingkup gerak sendi. Pilihan terapi ini sangat cocok untuk Anda yang mengalami cedera setelah berolahraga dan gejala nyeri lainnya yang melibatkan saraf, otot, tendon, ataupun tulang rangka (gangguan neuromuskuloskeletal). Nah, jika ingin mengetahui lebih banyak tentang dry needling, yuk simak ulasan berikut.
Mengenal Dry Needling
Terapi ini bekerja dengan memasukkan jarum filiform ke dalam kulit atau otot dan tidak memasukkan cairan ke dalam tubuh. Inilah yang akhirnya membuat istilah kering atau dry. Jarum filiform itu sendiri adalah salah satu jenis jarum stainless steel yang halus dan pendek.
Saat prosedur dilakukan, terdapat titik hiperiritabel (trigger point) yang sensitif di dalam otot atau selaput otot (fascia) yang cedera. Titik ini bisa membentuk benjolan saat ditekan dan menimbulkan rasa nyeri yang dapat meluas ke area sekitarnya. Proses ini umumnya tidak terlalu sakit jika penusukan menyentuh otot yang sehat.
Meski demikian, pada otot yang lebih sensitif dan memendek (memiliki trigger point) biasanya akan muncul sensasi rasa yang hampir mirip seperti kram otot. Ketika jarum menyentuh trigger point, bisa juga menimbulkan kedutan dan hal ini adalah wajar. Jadi, Anda tak perlu merasa cemas saat muncul sensasi kram atau kedutan tersebut.
Manfaat yang Bisa Anda Dapatkan
Ada banyak manfaat dari terapi dry needling, antara lain:
- Melemaskan otot yang tegang
- Menghilangkan benjolan yang teraba akibat cedera
- Meredakan nyeri pada otot, sendi, ligamen dan jaringan lunak lainnya
- Mengurangi peradangan atau pembengkakan pada area tubuh yang terkena
- Menstimulasi/ merangsang proses penyembuhan jaringan lunak
- Meningkatkan ruang lingkup gerak sendi
Kondisi yang Ditangani
Dry needling dapat mengatasi nyeri yang bervariasi, antara lain:
- Nyeri akut dan kronis
- Sakit leher dan sakit punggung
- Sakit kepala
- Spasme otot
- Tendinitis
- Nyeri pinggul
- Nyeri lutut
- Robeknya jaringan otot
- Tennis elbow
- Fibromyalgia
Siapa yang Melakukan Prosedurnya?
Terapi yang berbasis pada sistem fisiologi ini sebenarnya cukup sederhana prosesnya, namun sebaiknya memang dilakukan oleh dokter ahli yang berpengalaman dan tersertifikasi. Anda bisa datang langsung ke Lamina Rehab untuk penanganan dengan terapi dry needling ini.
Setelah melakukan pemeriksaan fisik maupun radiologis, dokter akan melakukan terapi dengan menemukan trigger point pada masing-masing otot, berdasarkan keluhan dan hasil pemeriksaan pasien. Selanjutnya, jarum akan masuk ke dalam otot dan biasanya akan timbul LTR (local twitch respon) atau muscle dancing pada area trigger point. Saat reaksi tubuh ini terjadi, Anda sebaiknya tetap rileks dan tidak menarik otot yang sedang diterapi agar tidak menimbulkan rasa nyeri dan risiko lainnya.
Jika memiliki keluhan nyeri, langsung saja berkonsultasi dengan dr. Nelson Sudiyono, Sp.KFR. Dr. Nelson merupakan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medis yang kini berpraktik di Lamina Rehab SMC Jakarta, Gedung Amanyaak Pluit. Beliau mulai membuka praktiknya setiap hari Rabu jam 08.00-11.00 dan Sabtu di jam 09.00-12.00.
Yuk, langsung saja konsultasi dengan kami untuk hidup bebas nyeri dan Anda pun bisa beraktivitas kembali!
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Nelfidayanti, Sp.KFR (Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik di Klinik Patella)