Edit Content

Tentang Kita

Lamina Rehab merupakan layanan kesehatan terpadu, didukung tim dokter spesialis orthopaedi, spesialis anastesi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis bedah saraf, dan tenaga fisioterapi professional dalam satu atap (one stop services)

Info Kontak

Menderita Nyeri Pinggang Belakang 10 Tahun Sembuh! Ini Solusinya!

Nyeri pinggang belakang

Nyeri pinggang belakang merupakan masalah yang sering terjadi pada hampir setiap orang. Bahkan, menurut jurnal artikel kesehatan menyebutkan bahwa low back pain merupakan masalah utama terhambatnya produktivitas pada seseorang. Setidaknya sekali dalam seumur hidup seseorang akan mengalami nyeri pinggang belakang atau low back pain. Masalah ini ditandai dengan munculnya sakit pada bagian lumbar (sekitar perut dan panggul). Meskipun dapat menghilang dengan sendirinya, namun pada beberapa kasus, low back pain menyebabkan penderitanya sulit bergerak, seperti yang dialami oleh Ibu Sri Widyati Tauran. 

Menderita nyeri pinggang selama 10 tahun

Ibu Sri Widyati Tauran menyebutkan bahwa ia telah menderita sakit tulang belakang selama 10 tahun. Ia menyebutkan bahwa berbagai pengobatan telah ia coba lakukan. Dari pengobatan pijat tradisional hingga berobat ke Rumah Sakit. Namun, nyeri pinggang yang ia alami tidak kunjung hilang. Bahkan, ia merasa putus asa terhadap nyeri pinggang yang ia derita selama bertahun-tahun. 

Baca juga: Sering Nyeri Pinggang Belakang? Cari Tahu Penyebabnya Yuk!

Gejala nyeri pinggang kronis 

Selama ini, banyak orang menyepelekan low bck pain atau nyeri punggung sebagai masalah pegal-pegal biasa. Padahal, low back pain bisa saja sangat berbahaya dan menyakitkan. Ada beberapa gejala yang muncul terhadap pasien penderita low back pain kronis seperti Ibu Sri Widyati, seperti: 

  • Terasa nyeri atau pegal seperti tertusuk pada bagian pinggang.
  • Sulit melakukan gerakan akibat rasa kaku di area sekitar pinggang.
  • Sakit akan bertambah parah saat penderita melakan aktivitas/gerakan sederhana seperti berjalan dan membungkuk.
  • Penderita akan merasakan sakit luar biasa ketika mengangkat benda berat.
  • Merasa kelelahan dan mati rasa di area belakang. 

Selain itu, gejala-gejala lain mungkin saja penderita alami selain dari yang telah di sebutkan pada poin di atas. 

Risiko faktor penyebab

Terlalu banyak mengangkat beban berat bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan seseorang terkena low backpain. Ada beberapa kondisi atau penyakit lain yang juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab seseorang terkena low back pain, seperti: 

  • Kelebihan berat badan. 
  • Wanita berumur lebih dari 30 tahun lebih berisiko terkena low back pain akut. 
  • Terlalu lama duduk.
  • Perubahan postur tubuh.
  • Kondisi kehamilan
  • Penyakit tertentu, seperti masalah usus, dan kitas ovarium.

Untuk mengetahui pasti penyebab dari masalah nyeri pada pinggang, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter ahli. 

Pengobatan menggunakan endoskopi PELD

Nyeri pinggang belakang tindakan PELD Lamina

Setelah hampir putus asa dalam menangani low back pain akut selama 10 tahun yang membuat Ibu Sri Widyati tidak bisa berjalan lancar. Akhirnya ia menemukan solusi mengenai permasalahannya setelah melakukan konsultasi di Klinik Lamina Pain and Spine Center. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter merekomendasikan untuk melakukan tindakan PELD atau Percutaneous Endoscopy Lumbar Decompression. Metode tersebut merupakan tindakan terbaru untuk solusi menyembuhkan nyeri pada pinggang. 

Baca juga: Nyeri Pinggang Belakang, Apa Yang Harus Dilakukan?

Kelebihan PELD 

Metode tindakan ini terkenal sebagai metode stitchless surgery atau tindakan minim sayatan. Dengan menggunakan alat endoskopi mini yang masuk ke dalam tubuh pasien untuk memperbaiki saraf yang terjepit (penyebab muncul nyeri pada pinggang) di area foramen, tindakan ini efektif menyembuhkan low back pain. Selain itu, ada pula beberapa keunggulan dari tindakan ini, seperti: 

  • Tindakan sangat cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit saja. 
  • One day care. Hanya butuh satu hari perawatan saat tindakan, sehingga pasien bisa beraktivitas sehari setelah tindakan. 
  • Minim sayatan hanya sekitar 7 milimeter.
  • Minim risiko kerusakan saraf. 

Setelah melakukan tindakan ini, Ibu Sri Widyati kini sudah mulai pulih, ia menyebutkan kini ia bahkan sudah mulai bisa berjalan lancar. 

“Puji Tuhan, setelah kontrol yang ke-tiga setelah tindakan ini, saya sudah tidak merasakan sakit, bahkan saya sudah bisa berjalan ke rumah tetangga.” Ujarnya. 

Ia juga mengatakan bahwa, kepada teman-teman yang mengalami masalah yang sama dengannya, jangan takut untuk melakukan tindakan PELD, dan jangan ragu untuk datang ke Klinik Lamina! 

Subscribe to our
Newsletter

***We Promise, no spam!

Lamina Rehab merupakan layanan kesehatan terpadu, didukung tim dokter spesialis orthopaedi, spesialis anestesi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis bedah saraf, dan tenaga fisioterapi profesional dalam satu atap (one stop services)

We’re Available

Senin : 10:00 - 20:00
Selasa : 10:00 - 20:00
Rabu : 10:00 - 20:00
Kamis : 10:00 - 20:00
Jumat : 10:00 - 20:00
Sabtu : 10:00 - 20:00
Minggu : Closed

©2022, Lamina Rehab. All Rights Reserved.