Rematik adalah permasalahan yang cukup sering kita dengar yang sering terjadi pada lansia. Masalah ini biasanya menimbulkan rasa nyeri luar biasa pada beberapa area bagian tubuh, sehingga banyak penderitanya merasakan mati rasa hingga kebas. Namun, beberapa dari kita masih kurang paham mengenai penyebab hingga pengobatan yang tepat untuk atasi rematik, terutama yang terjadi pada para lansia.
Mengenal rematik
Rematik atau dalam istilah medis sering terkenal sebagai rheumatoid arthritis merupakan suatu kondisi kronis yang tidak hanya saja dapat memengaruhi sendi penderitanya, akan tetapi juga dapat merusak berbagai sistem tubuh termasuk pad kulit, mata, paru-paru, hingga jantung. Hal ini dapat terjadi karena rheumatoid arthritis ini terjadi ketika terdapat gangguan autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang jaringan tubuh penderitanya.
Baca juga: Waspada Penyakit Langka Penyebab Kaki Kesemutan
Gejala rematik yang menyiksa
Meskipun gejala yang timbul pada beberapa penderita dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, ada beberapa gejala yang sering terjadi pada penderita rematik, di antaranya:
- Nyeri berdenyut terutama pada pagi hari.
- Merasakan kekakuan pada area yang terserang rematik, jika area yang terserang masalah ini adalah tangan. Maka, biasanya penderitanya tidak bisa menekuk jarinya.
- Kaku pada beberapa bagian tubuh juga sering terjadi pada pagi hari, dan berlangsung selama lebih dari 30 menit.
- Merasakan adanya pembengkakan, tersengat, dan ruam merah pada area yang terkena masalah ini.
Selain beberapa gejala di atas, beberapa penderita juga mungkin saja akan merasakan pembengkakan yang mengeras pada area kulit yang terserang masalah ini. Beberapa penderita lainnya juga mungkin saja mengalami gejala yang lebih buruk seperti, kelelahan, suhu badan meningkat tinggi, nafsu makan menurun, mata kering, hingga nyeri dada.
Penyebab rematik
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa penyebab dari masalah ini adalah sistem imun (kekebalan tubuh) yang terganggu, sehingga menyerang jaringan tubuh penderitanya sendiri, terutama pada bagian jaringan sendi. Mengutip dari Mayo Clinic (2020) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang bisa terkena masalah ini, seperti:
- Genetik
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit rematik ini menurun dan dapat terjadi akibat genetik. Jika salah satu keluarga anda ada yang mengalami masalah ini, maka anda memiliki faktor lebih besar terkena penyakit ini.
- Hormon
Banyak studi atau penelitian yang juga menyebutkan bahwa wanita lebih sering terkena penyakit rematik dari para pria. Hal ini bisa terpengaruh akibat hormon estrogen pada wanita.
- Merokok
Para ahli juga percaya bahwa perokok lebih rentan mengalami rematik.
Pengobatan yang tepat
Selain dari beberapa pengobatan konvensional yang tersebar, ada metode yang lebih baik dan sederhana untuk para penderita. Yaitu, dengan melakukan fisioterapi. Beberapa jurnal kesehatan menyebutkan bahwa fisioterapi pada penderit tidak saja dapat mengurangi rasa nyeri, akan tetapi juga dapat memperlancar peredaran darah yang berkumpul pada area tubuh tertentu. Sehingga dapat mengurangi rasa kaku, pembengkakan, dan lainnya.
Baca juga: Manfaat Fisioterapi Pada Gangguan Saraf Alzheimer
