Penyakit saraf kejepit atau Herniated Nuclous Pulposus (HNP) merupakan masalah yang terjadi akibat menonjolan bantalan tulang belakang, mengutip dari jurnal kesehatan Herniated Nucleus Pulposus in Dr. Hasan Sadikin General Hospital (2015) menyebutkan bahwa HNP ini sering terjadi pada area lumbal atau punggung bawah. Sehingga, menyerang saraf asiatica (saraf yang menyambung dari pinggang hingga ke area kaki). Meskipun begitu, Herniasi diskus ini bisa tetap terjadi di area lain, contohnya adalah di bagian leher, punggung atas, hingga di pergelangan tangan.
Sayangnya, banyak penderita masalah ini yang lalai akan gejala awal. Sehingga, telat mendapatkan pengobatan yang berdampak pada tingkat keparahan yang semakin tinggi, berakhir harus dengan metode operasi.
Deteksi saraf kejepit sejak dini
Saraf kejepit biasa penderita ketahui dari munculnya rasa nyeri pada bagian tubuh yang biasa terjadinya saraf kejepit, missal di area punggung, pinggang, leher, hingga pergelangan tangan. Rasa nyeri yang muncul, tidak boleh kamu abaikan. Ini, karena rasa nyeri merupakan suatu sinyal dari otak untuk memberitahu kita, bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuh. Oleh karena itu, nyeri juga bisa muncul pada penderita saraf kejepit. Selain nyeri, penderita juga bisa deteksi saraf kejepit dengan memerhatikan gejala lainnya yang muncul.
Gejala
Ada beberapa gejala yang muncul saat penderita terkena masalah penyakit saraf kejepit, di antaranya:
- Muncul rasa nyeri dan ketidaknyamanan kronis pada area leher, punggung, pinggang, hingga pergelangan tangan.
- Nyeri yang menjalar ke jalur saraf. Misalnya, awal nyeri terasa di area leher, lalu menjalar ke bahu, hingga lengan.
- Mati rasa di area leher atau paha.
- Melemahnya otot-otot di beberapa bagian tubuh.
- Munculnya rasa kaku juga kesemutan.
- Adanya reaksi refleks otot yang tidak normal.
- Kehilangan koordinasi antara otak dengan gerak.
Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, itu artinya bisa saja mengalami gejala saraf kejepit. Namun, untuk deteksi yang lebih pasti dan lengkap. Segeralah untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis di klinik terpercaya seperti klinik Lamina Pain and Spine Center.
Baca juga: Beberapa Jenis Latihan fisik untuk penderita nyeri punggung
Pemeriksaan dan konsultasi
Jika gejala saraf kejepit sudah mulai muncul, maka istirahatlah di rumah dan usahakan tidak melakukan kegiatan yang berat. Selain itu, hindarilah pengobatan tradisional dengan pijat. Hal ini karena, melansir dari Live Instagram pada akun @Lamina_id dr. Bismo Nugroho, Sp.Bs menyebutkan bahwa pasien saraf kejepit yang melakukan pengobatan seperti pijat berisiko memperburuk keadaan bantalan yang terjepit. Sehingga, saat dipijit, bagian saraf tersebut akan semakin tertekan sehingga semakin menonjol ke luar dan menjadi gepeng. Jika sudah seperti ini, maka saraf kejepit sudah harus segera mendapatkan tindakan seperti operasi bedah.
Tindakan saraf kejepit
Tindakan/operasi pada saraf kejepit di klinik Lamina Pain and Spine Center ini menggunakan metode terkini. Sehingga, tindakan tidak memerlukan bedah sayatan terbuka, hanya menimbulkan sayatan 8 mm atau tak lebih dari 1 cm. Dengan teknologi seperti PSLD, PELD, PECD. Masalah saraf kejepit menjadi tuntas, sehingga pasien bisa terus beraktivitas tanpa hambatan.
Baca juga: Alat Terapi Penyembuhan Saraf Kejepit