Kekuatan otot sangat diperlukan dalam melakukan aktivitas yang kita lakukan setiap harinya. Setiap gerakan adalah hasil dari peningkatan tegangan otot sebagai respons motorik. Kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk menahan beban, baik itu beban eksternal maupun beban internal.
Pemeriksaan kekuatan otot umumnya bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan seseorang, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan saraf, gangguan metabolik, pasien pasca-cedera, dan sebagainya.
Kekuatan otot dapat diukur baik pada ekstremitas atas maupun ekstremitas bawah. Pada ekstremitas atas dinilai kemampuan otot pada daerah bahu, lengan atas dan tangan. Sedangkan, kekuatan otot ekstremitas bawah yaitu menilai kemampuan otot untuk melakukan fungsinya saat menopang beban berat berpindah tempat, dan menjadi tumpuan yang stabil saat berdiri. Penilaian kekuatan otot ini dapat dilakukan secara langsung oleh dokter dan hasilnya berdasarkan standar yang telah berlaku.
Berikut ini adalah cara penilaian skala kekuatan otot:
Tes Manual
Tes manual adalah metode pemeriksaan langsung yang melibatkan dokter atau terapis fisik yang mengevaluasi kekuatan otot dengan menggunakan tekanan tangan atau gerakan pasif. Pemeriksaan ini sering digunakan untuk mengukur kekuatan otot pada berbagai kelompok otot di tubuh.
Skala | PresentasiKekuatan Normal | Karakteristik |
0 | 0 | Kontraksi otot tidak terdeteksi (paralisis sempurna) |
1 | 10 | Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat |
2 | 25 | Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan |
3 | 50 | Gerakan yang normal melawan gravitasi |
4 | 75 | Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan minimal |
5 | 100 | Kekuatan otot normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan penuh |
Handgrip Dynamometer
Handgrip Dynamometer atau Dinamometer cengkeraman tangan adalah alat untuk mengukur kekuatan pegangan isometrik, terutama pada bagian atas tubuh. Pada penggunaannya, tenaga medis akan meminta Anda untuk menggenggam dinamometer dengan kekuatan maksimal, dan hasilnya kemudian terbaca pada skala yang terdapat pada alat tersebut.
Elektromiografi (EMG)
Elektromiografi (EMG) adalah metode penilaian yang mengukur aktivitas listrik pada otot. Dalam tes EMG, elektroda akan terpasang pada otot-otot tertentu. Ketika otot berkontraksi, aktivitas listriknya terdeteksi dan direkam. Tes EMG memberikan informasi tentang kekuatan dan koordinasi otot, serta adanya kelainan neuromuskuler yang mungkin terjadi.
Hal lain yang penting untuk Anda perhatikan adalah penilaian kekuatan otot biasanya dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih, seperti dokter, fisioterapis, atau ahli rehabilitasi. Penilaian kekuatan otot memiliki banyak manfaat dalam bidang medis. Misalnya, penilaian kekuatan otot dapat membantu dalam menentukan program rehabilitasi yang tepat untuk pasien yang mengalami kelemahan otot akibat cedera atau penyakit. Selain itu, penilaian kekuatan otot dapat membantu dalam memantau kemajuan pasien selama proses pemulihan.
Dengan menggunakan metode ini, tenaga medis dapat mendapatkan informasi penting tentang kekuatan otot seseorang dan merancang intervensi yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Baca juga: Fisioterapi untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Pada Penderita Osteoarthritis
Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari