Penyebab nyeri bahu setelah vaksinasi COVID-19 merupakan reaksi normal dari tubuh seseorang untuk membangun imunitas pada tubuh. Mengutip dari Medical News Today (2022) Alana Biggers, seorang dokter umum menyatakan bahwa pada beberapa orang reaksi yang timbul biasanya berbeda-beda. Bahkan, beberapa pasien pernah mengalami nyeri bahu yang dapat menyebabkan peradangan, hingga menghambat rentang gerak bahu. Kondisi ini bahkan bisa bertahan hingga 2 tahun lamanya. Lalu, bagaimana penanganan pada nyeri bahu akibat vaksinasi COVID-19? Simak selengkapnya di dalam artikel ini!
Kondisi ini terkenal dengan nama SIRVA
Dokter umum, Alana Biggers (2022) menyebutkan bahwa ada dua penyebab utama mengapa seseorang bisa mengalami nyeri bahu ketika sudah melakukan vaksinasi COVID-19. Yang pertama, itu merupakan reaksi normal dari tubuh. Biasanya, reaksi ini juga disertai dengan ruam kemerahan pada bahu, bengkak, hingga terasa nyeri pada sisi lengan di mana vaksin di suntikkan. Namun, pada umumnya masyrakat yang menggunakan vaksin Pfizer yang merasakan gejala tersebut.
Sedangkan pada vaksin jenis lainnya, biasanya seseorang hanya akan mengalami peradangan dan iritasi setelah menjalankan vaksinasi COVID-19. Namun, reaksi ini biasanya memiliki nyeri lebih ringan dan rentan waktu yang cukup pendek hanya beberapa hari setelah vaksin.
Penyebab yang kedua adalah akibat kesalahan dari petugas vaksin saat menyuntikan vaksin pada pasien. Hal ini biasanya dapat menyebabkan cedera pada sendi bahu, hingga penderitanya merasakan rasa sakit dan pembengkakan. Kondisi semacam ini terkenal dengan nama SIRVA dalam istilan medis, atau singkatan dari Shoulder Injury Related to Vaccine Administration.
Gejala pada SIRVA
Mengutip dari Medical Health News Today (2022) menyebutkan bahwa semua vaksin bisa berisiko menyebabkan SIRVA atau cedera bahu akibat prosedur penyuntikan vaksinasi yang salah. SIRVA ini terjadi ketika petugas vaksinasi menyuntikan dosis vaksin terlalu tinggi atau terlalu dalam pada bahu. Biasanya, injeksi (suntikan) vaksinasi melalui bahu, masuk melalui otot deltoid. Akan tetapi, jika suntikan terlalu dalam atau dosis terlalu tinggi maka vaksin bisa menyerempet ke area tulang dan saraf. Bahkan, bisa menembus bursitis (kantung berisi cairan untuk melindungi tendon bahu). Ketika ini terjadi, maka seseorang bisa langsung merasakan sakit dan sulit menggerakan bahunya.
Meskipun begitu, kondisi ini bisa penderitanya cegah dan bukan merupakan kondisi yang begitu berbahaya.
Baca juga: Pentingnya Pemeriksaan dan Konsultasi Pada Masalah Nyeri Leher!
Pengobatan
Tidak ada pengobatan atau standar khusus untuk mengobati masalah SIRVA atau nyeri bahu setelah vaksinasi COVID-19. Oleh karena itu, biasanya dokter menerapkan prosedur pengobatan cedera untuk menangani SIRVA atau kamu juga bisa melakukan perawan dan pengobatan seperti di bawah ini:
- Istirahat, jika sudah mengalami gejala nyeri bahu setelah vaksinasi COVID-19. Maka, sebaiknya istirahatkanlah bahu untuk tidak melakukan aktivitas apapun. Ini, agar bahu bisa mempercepat proses penyembuhan.
- Mengompres dengan air hangat atau dingin kepada area bahu
- Melakukan terapi fisik untuk mempercepat proses penyembuhan hingga dapat meningkatkan kekuatan bahu.
Itu dia beberapa perawatan dan pengobatan yang bisa kamu lakukan saat mengalami nyeri bahu setelah vaksinasi COVID-19. Kamu juga bisa melakukan fisioterapi untuk meredakan nyeri sekaligus memperbaiki fungsi gerak pada otot bahu setelah merasakan nyeri akibat vaksinasi COVID-19. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi nomor yang tertera pada website Lamina Rehab.
Baca juga: Kenali Tanda Tanda Saraf Kejepit di Punggung