Nyeri leher bisa terjadi pada siapapun dan kapanpun. Tak jarang nyeri leher ini dapat menyebabkan penderitanya merasakan sakit hingga sampai tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Jika sudah seperti ini, maka kamu perlu waspada terhadap penyakit yang mungkin saja bisa merupakan salah satu gejala penyakit tertentu.
Mengapa bisa terjadi?
Mengutip dari artikel kesehatan Mayo Clinic (2021) menyebutkan bahwa nyeri pada leher umumnya disebabkan oleh adanya otot-otot yang mengalami ketegangan di sekitar leher. Hal ini biasanya terjadi akibat penderitanya melakukan aktivitas sehari-hari yang melibatkan leher, seperti mengangkat beban berat, terlalu lama duduk dengan posisi menunduk, dan banyak olahraga tertentu lainnya.
Pada banyak kasus, nyeri leher bisa sembuh dengan sendirinya dengan perawatan di rumah dan obat-obatan yang dokter berikan. Namun, jika nyeri leher yang penderita alami bertahan hingga berminggu-minggu, maka kamu harus waspada. Karena bisa saja nyeri leher tersebut merupakan gejala dari sebuah penyakit berbahaya.
Baca juga: Rekomendasi Dokter Saraf Terbaik Di Jakarta
Penyakit yang bisa menimbulkan sakit leher
–Meningitis
Masalah ini terjadi akibat adanya infeksi bakteri, virus, hingga jamur di selaput otak hingga sum-sum tulang belakang. Meningis umumnya mengalami gejala seperti pusing, kejang, berkurangnya nafsu makan. Bahkan, jika sudah sangat parah, penyakit meningitis juga bisa menyebabkan penderitanya menjadi tak sadarkan diri atau koma.
–Tortikolis
Penyakit tortikolis atau leher miring merupakan masalah leher yang bisa terjadi pada anak hingga lansia. Umumnya, penyakit ini terjadi akibat genetic, gangguan saraf, cedera leher hingga akibat infeksi. Pada kondisi yang masih ringan, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, kebanyakan kasus biasanya penderitanya harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut agar dapat sembuh total.
–Cervical spondylosis
Peradangan yang terjadi di area leher akibat adanya peradangan merupakan tanda munculnya penyakit cervical spondylosis. Gejala utama pada penyakit ini adalah munculnya rasa nyeri, kaku, dan melemahnya otot-otot di area leher.
Pentingnya pemeriksaan dan konsultasi
Pemeriksaan dan konsultasi terhadap permasalahan leher sangat penting untuk penderita lakukan. Hal ini karena, area leher merupakan salah satu anggota tubuh yang sensitif karena merupakan salah satu jalur saraf dari tulag sum-sum belakang hingga ke otak. Selain itu, leher juga merupakan anggota badan yang berperan penting dalam menopang kepala dalam aktivitas sehari-hari. Sehingga adanya masalah atau gangguan pada leher bisa menghambat aktivitas sekaligus mampu memicu datangnya penyakit komplikasi lainnya.
Pengobatan yang tepat
Di klinik Lamina Pain and Spine Center, masalah nyeri leher dapat terobati dengan beberapa cara, salah satunya adalah PECD (Percutaneous Endoscopy Cervical Discectomy) atau tindakan minim sayatan untuk mengobati masalah leher akibat saraf kejepit. Selain itu, fisioterapi juga bisa menjadi metode pengobatan alternatif untuk mengobati nyeri pada leher akibat cedera hingga kecelakaan. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi nomor helpline yang ada pada website.
Baca juga: Ternyata Nyeri Kronis Tak Bisa Diobati Painkiller, Apa Sebabnya?