Edit Content

Tentang Kita

Lamina Rehab merupakan layanan kesehatan terpadu, didukung tim dokter spesialis orthopaedi, spesialis anastesi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis bedah saraf, dan tenaga fisioterapi professional dalam satu atap (one stop services)

Info Kontak

Kenali Gejala Stroke Ringan dan Cara Mengatasinya

gejala stroke ringan

Tahukah Anda bahwa stroke juga dikenal sebagai the silent killer? Meskipun gejala stroke ringan kerap tidak disadari, namun Anda tetap harus waspada. Pasalnya, jika tidak tertangani segera, penyakit ini bisa berdampak serius di kemudian hari dan bisa menyebabkan kematian akibat adanya kelumpuhan pada otak. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Simak yuk penjelasannya.

Apa Itu Penyakit Stroke?

Menurut dr. Haekal Alaztha, Sp.N, FINA, dokter spesialis saraf di Lamina Pain and Spine Center, stroke adalah penyakit yang muncul karena adanya gangguan saraf atau defisit neurologis yang bisa terjadi mendadak. Stroke atau yang sering disebut dengan brain attack adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami penyumbatan atau akibat pecahnya pembuluh darah.

Otak mengontrol semua pergerakan pada tubuh kita, tempat menyimpan memori, dan sumber dari pemikiran serta emosi. Otak juga mengontrol hampir semua fungsi tubuh kita, seperti bernafas dan pencernaan. Untuk menjaga sistem kerjanya, otak memerlukan oksigen. Arteri mengalirkan darah yang kaya akan oksigen ke seluruh bagian otak. Jika pasokan darah terhambat, otak tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian otak akan mati. Kondisi inilah yang mengakibatkan penyakit stroke.

Stroke merupakan kondisi yang perlu segera mendapatkan penanganan, karena sel otak dapat mati dalam hitungan menit saja. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir kerusakan pada otak dan mencegah terjadinya komplikasi.

Jenis-jenis Stroke

Berdasarkan faktor penyebabnya, stroke terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Stroke iskemik

Kondisi ini  juga disebut dengan iskemia, yang terjadi ketika pembuluh darah arteri mengalami penyempitan atau penyumbatan. Penyempitan pembuluh darah ini menyebabkan pasokan darah ke otak menjadi berkurang. Stroke iskemik terbagi lagi menjadi dua, yaitu stroke trombotik dan embolik.

  • Stroke hemoragik

Kondisi ini terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan perdarahan. Perdarahan di otak dapat terjadi akibat beberapa hal, seperti hipertensi, dinding pembuluh darah lemah, atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah.  Stroke hemoragik terbagi menjadi dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral dan subarachnoid.

Baca juga: Pengobatan Stroke dengan Terapi Listrik

Gejala Stroke Ringan

Stroke iskemik atau transient ischaemic attack (TIA) merupakan stroke ringan yang memiliki beberapa gejala yang juga harus Anda waspadai, antara lain:

  • Kelumpuhan atau kelemahan pada anggota gerak sebela tubuh, seperti wajah, lengan ataupun kaki.
  • Berbicara yang rero, yaitu cara bicara yang tidak jelas, kacau ataupun cadel.
  • Kesulitan memahami perkataan orang lain
  • Mati rasa mendadak pada sebagian tubuh
  • Kehilangan keseimbangan secara mendadak

Faktor Risikonya

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke, yaitu:

  • Faktor usia yang bertambah tua
  • Hipertensi terlalu lama
  • Menderita kencing manis atau diabetes
  • Adanya gangguan kekentalan darah
  • Memiliki riwayat penyakit jantung]

Stroke ringan (iskemik) dapat berkembang menjadi stroke hemoragik, sehingga Anda tetap perlu melakukan pencegahan dan menjalani gaya hidup sehat agar kondisi tidak semakin memburuk.

Penanganan Stroke Ringan

Gejala awal stroke yang muncul harus segera ditangani. Jika membiarkannya, maka gejala bisa menetap dan menjadi permanen sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan otak yang lebih parah.

Dr. Haekal juga menjelaskan jika pasien mengalami penyumbatan pembuluh darah di otak, maka dokter akan segera menghancurkan sumbatannya. Penanganannya bisa dengan menggunakan terapi trombolisis intravena atau dengan mechanical thrombectomy, yang sebelumnya akan dilakukan cerebral angiography.

Terapi trombolitik ini mampu mengembalikan aliran darag pada bagian hipoperfusi dan memperbaiki defisit neurologis pada pasien.

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Cara mencegah stroke yang utama yaitu dengan menerapkan gaya hidup sehat. Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini untuk langkah pencegahannya, seperti:

  • Menjaga pola makan, seperti mengurangi konsumsi makanan asin dan berlemak
  • Rutin berolahraga untuk menurunkan kadar kolesterol, melancatkan peredaran darah, dan menjaga tekanan darah
  • Hindari merokok dan hindari konsumsi alcohol, sebab kedua hal ini dapat mempersempit pembuluh darah dan menimbulkan komplikasi penyakit lainnya, seperti jantung dan paru-paru
  • Hindari penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) lainnya yang dapat menyebabkan arteri menyempit dan mengurangi aliran darah ke otak.

Untuk mencegah gejala stroke bertambah parah, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf kami di Klinik Lamina Pain and Spine Center. Sebagai solusi layanan kesehatan one stop service, Lamina juga menyediakan ambulans untuk daerah Jabodetabek. Dengan keahlian para dokter di Lamina, penyakit stroke dan penyakit saraf lainnya dapat tertangani dengan baik. Untuk informasi lebih lanjut, Anda juga bisa menghubungi Care Line Officer Lamina pada nomor kontak yang tertera.

Silakan lihat video berikut untuk penjelasan selengkapnya tentang stroke.

Subscribe to our
Newsletter

***We Promise, no spam!

Lamina Rehab merupakan layanan kesehatan terpadu, didukung tim dokter spesialis orthopaedi, spesialis anestesi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis bedah saraf, dan tenaga fisioterapi profesional dalam satu atap (one stop services)

We’re Available

Senin : 10:00 - 20:00
Selasa : 10:00 - 20:00
Rabu : 10:00 - 20:00
Kamis : 10:00 - 20:00
Jumat : 10:00 - 20:00
Sabtu : 10:00 - 20:00
Minggu : Closed

©2022, Lamina Rehab. All Rights Reserved.