Fisioterapi untuk saraf kejepit adalah salah satu proses pengobatan yang dilakukan agar pasien terhindar dari cedera berulang di kemudian hari. Anda dapat melakukan fisioterapi pada semua pasien dengan rentang usia yang luas untuk berbagai macam tujuan. Tujuan dari fisioterapi ini yaitu mulai dari meredakan rasa sakit punggung hingga mengembalikan fungsi tubuh yang normal setelah terkena cedera atau penyakit.
Pada saraf kejepit, tujuan dari fisioterapi adalah mengurangi rasa nyeri, meningkatkan relaksasi otot, serta mengembalikan fungsi gerak otot dan persendian. Mereka yang melakukan fisioterapi untuk saraf kejepit harus disiplin dalam menjalankan terapi tersebut.
Ada beberapa kondisi yang membutuhkan fisioterapi yaitu gangguan sistem saraf, gangguan pada otot kerangka tubuh, penyakit kardiovaskular, dan gangguan pernapasan.
Mengenal Saraf Kejepit
Saraf kejepit atau dalam bahasa medisnya adalah hernia nucleus pulposus atau HNP adalah kondisi keluarnya bantalan sendi tulang belakang sehingga menonjol keluar dan menjepit saraf tulang belakang. Bantalan sendi tulang belakang ini memiliki fungsi menjaga kelenturan gerakan tulang belakang dan sebagai penyerap kejutan atau shock absorber. Seiring dengan proses bertambahnya usia atau trauma fisik yang terjadi, kandungan air diskus dapat berkurang dan menjadi lebih tipis sehingga menyebabkan jaringan tulang menjepit saraf.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan faktor seseorang bisa mengalami saraf kejepit antara lain:
- Cedera akibat berolahraga atau terjatuh
- Pertambahan usia
- Postur tubuh yang salah
- Sering mengangkat beban berat
- Mendorong beban berat
- Menderita tuberkulosis (TB) pada tulang belakang.
Dalam kasus yang ringan, saraf kejepit bisa sembuh dengan sendirinya namun jika terjadi berbulan-bulan bahkan bertahun maka harus menemukan langkah penanganan yang tepat agar aktivitas harianmu tidak lagi terganggu.
Jenis Fisioterapi yang Bisa Anda Lakukan
Berikut beberapa metode fisioterapi yang dapat Anda coba untuk mengatasi saraf kejepit antara lain:
- Program Pelatihan
Program pelatihan yang bertujuan memperbaiki postur tubuh, memperkuat otot, senam, atau olahraga, dan peregangan otot sehingga pasien kembali terbiasa dengan fungsi normal tubuhnya. Program pelatihan ini bertujuan untuk mengatasi keluhan-keluhan awal dari saraf kejepit yang dialami.
- Teknik Elektroterapi
Teknik elektroterapi adalah teknik menggunakan bantuan aliran listrik untuk merangsang saraf dari fisioterapi. Jenis teknik elektroterapi sendiri dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
- Terapi saraf dengan stimulasi elektrik (TENS)
- TENS memanfaatkan arus listrik tegangan rendah untuk mengatasi nyeri dengan menstimulasi persarafan melalui kulit.
- PENS menghantarkan sinyal listrik dengan konsep yang sama dengan TENS tetapi dengan jarum yang berbeda.
- PENS, yaitu terapi stimulasi listrik melalui jaringan lemak
- Fisioterapi Manual
Fisioterapi manual dengan memijat, latihan peregangan, serta mobilisasi sendi. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi nyeri, membantu relaksasi, serta meningkatkan fleksibilitas anggota tubuh yang terkena saraf kejepit.
- Terapi Okupasi
Terapi okupasi atau occupational therapy adalah teknik membantu seseorang yang memiliki keterbatasan fisik, sensorik, atau kognitif agar dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik melalui fisioterapi.
Apabila Anda merasakan nyeri hebat dan timbul rasa kesemutan yang menjalar dan tidak membaik maka sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter spesialis rehabilitasi medik. Dokter akan menanyakan riwayat medis, melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti MRI. Pemeriksaan penunjang berguna untuk mengidentifikasi penyebab nyeri pinggang, menentukan posisi saraf kejepit secara pasti, serta derajat keparahan saraf kejepit dan penatalaksanaan yang tepat.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter ahli di Klinik Lamina Rehab untuk penanganan yang tepat. Dokter kami akan memberikan obat pereda nyeri, menentukan jenis fisioterapi, dan latihan fisik yang tepat untuk mengatasi saraf kejepit. Semua langkah penanganan yang dilakukan bergantung dari penyebab dan intensitas gejala yang muncul.