Rasa nyeri di tubuh tidak boleh kamu sepelekan. Hal ini karena rasa sakit dan nyeri merupakan suatu sinyal dari otak untuk memberitahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuhmu. Melansir Medical News Today (2021) menyebutkan bahwa rasa nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan di dalam tubuh. Ini dapat terjadi akibat dari bentuk reaksi natural dari tubuh untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut. Selain itu, Medical News Today juga menyebutkan bahwa setiap orang mengalami masalah sakit yang berbeda-beda. Tergantung dari berapa lama, hingga bagian mana sakit tersebut bersumber.
Kenapa kita merasakan nyeri?
Seseorang dapat merasakan sakit atau nyeri ketika saraf nosiseptor mendeteksi kerusakan jaringan di dalam tubuh, lalu sinyal akan dikirimkan di sepanjang sum-sum tulang belakang yang menjalar ke otak. Selain mendeteksi kerusakan jaringan, rasa nyeri juga bisa terjadi ketika busur refleks menyebabkan kontraksi otot secara langsung. Ini terjadi untuk mencegah kita ketika dalam keadaan berbahaya. Seperti, ketika seseorang menyentuh permukaan panas, tubuh akan mengirimkan sinyal refleks sehingga kita menjauh dari permukaan tersebut.
Meskipun begitu, otak juga bisa melepaskan hormon dopamine untuk melawan efek rasa sakit pada tubuh.
Baca juga: Begini Cara Mudah, Nyeri Hilang Dengan Terapi Listrik
Jenis rasa nyeri
Nyeri ini terbagi menjadi dua berdasarkan jenisnya, di antaranya:
–Nyeri akut
Jenis rasa nyeri yang satu ini umumnya hanya terjadi dalam waktu sebentar dan rasa sakit yang datang sangat intens. Mengutip dari jurnal kesehatan Politeknik Kesehatan Denpasar (2018) menyebutkan bahwa nyeri ini dapat terjadi ketika ada jaringan yang rusak secara fungsional maupun aktual. Karena dapat menyebabkan tubuh menjadi dalam keadaan siaga, terkadang nyeri ini juga disertai dengan meningkatknya denyut jantung serta tekanan darah. Nyeri akut ini terbagi menjadi:
–Nyeri somatik
Jenis nyeri somatik ini terjadi ketika nyeri dapat penderita rasakan dengan jelas. Biasanya, nyeri ini ada tepat di bawah kulit.
–Nyeri viseral
Berbeda dengan somatic, nyeri viseral ini terjadi ketika nyeri berasal dari organ dalam atau berasal dari dalam tubuh.
–Nyeri referal
Ini terjadi ketika nyeri terasa di selain sumber kerusakan. Misalnya, saat nyeri jantung, seseorang juga akan merasakan nyeri bahu.
–Nyeri kronis
Berbeda dengan nyeri akut, nyeri kronis biasanya terjadi ketika rasa nyeri berlangsung lama. Seringkali, nyeri kronis juga tidak bisa sembuh dengan obat-obatan biasa. Ini, terjadi karena rasa sakit timbul akibat saraf simpatik beradaptasi dengan stimulus nyeri karena tubuh dan otak sering mengirimkan sinyal sakit secara berlebihan. Sehingga, seseorang dapat mengalami nyeri kronis. Penyakit yang biasa menimbulkan nyeri kronis adalah arthritis, osteoporosis, hingg migrain.
Kapan harus memeriksakan diri?
Sebaiknya, jika kamu telah mengalami rasa nyeri yang cukup intens pada bagian tubuh tertentu. Maka, segeralah untuk melakukan pemeriksaan, karena ini dapat menandakan bahwa ada sesuatu yang salah di dalam tubuhmu.
Baca juga: Waspada Bahaya Cedera Mata Kaki, Sprain Ankle!