Gangguan saraf merupakan salah satu masalah kesehatan yang memengaruhi otak serta dapat menyebar kepada seluruh saraf-saraf lainnya, terutama yang terletak di sum-sum tulang belakang. Adanya kerusakan saraf di area tubuh manapun dapat menyebabkan penderitanya mengalami beberapa gejala, salah satunya adalah kelumpuhan.
Selain itu, pada kasus yang lebih ringan penderitanya juga banyak mengalami kelemahan otot, kehilangan sensasi, kejang, nyeri dan tingkat kesadaran yang berubah. Mengutip dari artikel kesehatan Montana Gov Official State Website (2021) menyatakan bahwa penyebab dari gangguan saraf biasanya meliputi kelainan genetik, infeksi, gaya hidup, gangguan kesehatan malnutrisi, cedera otak, cedera tulang belakang hingga cedera saraf. Pengobatan pada masalah ini biasanya meliputi pelatihan fisik atau fisioterapi, salah satunya adalah teknologi TENS.
Penyakit mematikan
Gangguan saraf adalah penyakit pada sistem saraf pusat dan perifier. Dengan kata lain, masalah ini dapat terjadi dan memengaruhi area sekitar otak, sum-sum tulang belakang, saraf kranial, saraf tepi, akar saraf, saraf otonom, sambungan neuromuscular, dan otot. Gangguan ini meliputi epliepsi, Alzheimer, multiple sclerosis, Parkinson, tumor, dan lainnya.
Menurut data yang terbit dari WHO World Health Organization (2016) menyatakan bahwa ratusan juta orang di dunia mengalami gangguan neurologis (saraf).
Selain itu, dalam setiap tahun lebih dari 6 juta orang lainnya meninggal akibat gangguan neurologis yang meliputi stroke, 47 juta lainnya mengalami demensia, sedangkan 7,7 juta lainnya menderita penyakit alzheiemer. Jadi, neurological disorder merupakan penyakit berbahaya yang tak boleh kamu sepelekan.
Gejala yang muncul
Neurological disorder ini memiliki berbagai macam jenis penyakit yang telah di sebutkan di atas. Akan tetapi dari berbagai jenis, penyakit ini memiliki gejala yang hampir serupa. Mengutip dari John Hopkins Medicine (2021) menyebutkan bahwa setidaknya ada beberapa gejala yang muncul dari penyakit saraf ini, di antaranya:
- Sakit kepala yang konsisten dan datang secara tiba-tiba
- Mulai hilangnya indera perasa
- Merasa kesemutan
- Hilangnya penglihatan atau justru muncul penglihatan ganda
- Hilang ingatan
- Merasakan kekakuan pada otot
- Tremor dan kejang
- Adanya rasa nyeri pada punggung yang menjalar ke kaki, jari kaki, dan bagian tubuh lainnya.
- Gangguan verbal atau saat berbicara
Gejala pada permasalahan saraf bisa juga muncul dengan menyerupai keluhan seperti penyakit lainnya. Selain itu, memastikan diagnosis yang tepat sebaiknya segera temui dokter saraf untuk mendeteksi masalahmu.
Pengobatan pada gangguan saraf
Penangan pada permasalahan ini biasanya dapat dokter tentukan ketika penyebabnya sudah penderita ketahui. Salah satu pengobatan yang banyak pasien jalani. Untuk mengatasi masalah saraf adalah dengan pengobatan yang fokus mengembalikan fungsi saraf yang tepat. Pengobatan ini meliputi, obat-obatan, dukungan nutrisi, latihan fisik, dan fisioterapi. Salah satu metode fisioterapi modern yang dapat mengatasi rasa nyeri sekaligus mengembalikan fungsi saraf adalah metode TENS.
Baca juga: Alami Rematik Saat Hamil, Waspada Bahayanya!
Mengenal terapi TENS
TENS merupakan singkatan dari Transcutaneous electrical nerve stimulation merupakan terapi stimulasi saraf listrik transkutan. Metode ini merupakan salah satu terapi yang dapat mengatasi rasa nyeri dengan impuls listrik yang tertuju langsung ke sum-sum tulang belakang dan otak. Sehingga, langsung dapat mengatasi rasa sakit atau nyeri. Terapi ini cocok untuk semua pasien dengan gangguan saraf yang sering mengalami rasa nyeri.
Jika kamu ingin melakukan fisioterapi TENS dengan bantuan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi maka kamu bisa datang ke Lamina Rehab atau klinik Lamina Pain and Spine Center. Untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan terapi tersebut.
Baca juga: Yuk, Cari Tahu Perbedaan Cedera dan Trauma Pada Tulang!