Mengatasi saraf kejepit yang sudah sangat memburuk biasanya dilakukan dengan metode operasi, baik bedah besar maupun minimal invasive surgery atau bedah minim. Mengutip dari Spine Health (2005) menyebutkan bahwa tujuan utama dari setiap pengobatan saraf kejepit adalah mengurangi rasa nyeri dan gejala lain dari saraf kejepit. Untuk mencapai tujuan ini, rencana perawatan dan pengobatan setiap pasien harus disesuaikan berdasarkan sumber nyeri, tingkat keparahan, hingga gejala spesifik yang muncul pada setiap pasien.
Jenis pengobatan pada saraf kejepit
Kebanyakan penderita saraf kejepit umumnya hanya mengandalkan obat-obatan konvensional pereda nyeri. Padahal, obat-obatan saja tak akan mampu mengatasi permasalahan utamanya. Oleh karena itu, sebaiknya penderita saraf kejepit melakukan pengobatan medis untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Apalagi saraf merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sensitif, kesalahan dalam pengobatan tak hanya memperburuk kondisi, akan tetapi mampu memicu kelumpuhan pada penderitanya. Menurut beberapa sumber, berikut adalah 3 metode pengobatan pada saraf kejepit yang lebih aman dan efektif, di antaranya:
Operasi bedah terbuka
Bagi para pasien saraf kejepit yang mengalami kondisi saraf kejepit dengan nyeri yang hebat hingga kehilang beberapa fungsi motorik dan sensorik dalam tubuh. Biasanya, metode operasi bedah terbuka menjadi salah satu opsi utama untuk mengatasi saraf kejepit. Pada operasi bedah terbuka ini biasanya selama tindakan akan melibatkan banyak sayatan. Sehingga, pendarahan dan risiko komplikasi mungkin terjadi,
Minimal invasive surgery
Berbeda dengan operasi bedah terbuka yang melibatkan banyak sayatan sehingga dapat menimbulkan risiko komplikasi. Metode minimal invasive surgery ini justru hanya melibatkan sayatan tak kurang dari 1cm atau 8mm saja. Terkenal dengan nama endoskopi tulang belakang, seperti PSLD (Percutaneous Stenoscopy Lumbar Discectomy), PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression), PECD (Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy). Metode ini merupakan metode yang minim risiko, minim pendarahan, dan minim rasa nyeri. Sehingga pasien bisa langsung bisa beraktivitas setelah tindakan berjalan. Salah satu klinik yang menyediakan tindakan modern adalah klinik Lamina Pain and Spine Center.
Terapi
Selain tindakan operasi bedah dan operasi bedah minim, terapi atau fisioterapi juga bisa menjadi metode pilihan pengobatan lainnya. Salah satunya adalah terapi listrik, terapi nyeri, hingga terapi fisik. Beberapa terapi tersebut mampu mengurangi gejala saraf kejepit.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Mengapa Gejala Saraf Terjepit Tak Kunjung Hilang!
Kapan harus ke dokter?
Untuk mencegah saraf kejepit memburuk, maka sebaiknya segeralah untuk melakukan konsultasi sekaligus pemeriksaan dengan dokter spesialis bedah. Pemeriksaan ini sangat penting agar mengetahui pengobatan yang tepat pada saraf kejepit yang pada para penderitanya. Untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah terbaik di klinik Lamina Pain and Spine Center, silakan klik di sini!
Baca juga: Benarkah Nyeri Tulang Belakang Tanda Diabetes?