Gejala saraf kejepit yang paling umum adalah rasa sakit atau nyeri. Ini dapat terjadi ketika bantalan cakram yang ada pada tulang mengalami gangguan, sehingga menonjol ke luar. Sehingga, terjadi penyempitan dan terjepitnya saraf-saraf di area sekitarnya, inilah yang menjadi penyebab munculnya rasa nyeri pada penderitanya. Mengutip dari jurnal kesehatan Universitas Hassanudin, Makassar, Sulawesi Selatan (2016) menyebutkan bahwa HNP/saraf kejepit ini terjadi pada 1-2% populasi di dunia setiap tahunnya dan menyerang orang dewasa hingga lansia, berumur 45-60 tahun. Lalu, apa saja gejala pada saraf kejepit yang berbahaya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Faktor penyebab saraf kejepit
Mengutip dari jurnal kesehatan Cleveland Clinic (2021) menyebutkan bahwa HNP/saraf kejepit ini paling sering terjadi akibat penuaan yang memengaruhi pada kekuatan tulang. Selain itu, saraf kejepit juga bisa terjadi akibat:
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Gaya hidup pasif/kurang gerak
- Cedera akut, yang dapat terjadi akibat adanya kecelakaan/saat terjatuh
- Genetik
- Kelainan tulang
- Merokok dan konsumsi alkohol
- Melakukan kegiatan berulang
- Adanya penyakit/kelainan pada tulang belakang
Gejala saraf kejepit yang berbahaya
Tanda atau gejala yang muncul pada saraf kejepit ini berbeda-beda pada setiap penderitanya. Tergantung dari mana letak masalah tersebut berasal.
–Saraf kejepit yang terjadi pada lumbal (pinggang)
Lokasi lumbal atau punggung bawah merupakan lokasi saraf kejepit yang paling umum dan paling sering terjadi. Biasanya, penderita akan merasakan nyeri pada saraf skiatik (saraf yang menjalar dari pinggang hingga ke kaki). Selain itu, penderitanya juga akan merasakan gejala seperti:
- Merasakan nyeri yang sangat tajam, menjalar dari bokong hingga kaki
- Sakit punggung
- Melemahnya otot-otot di area pinggang hingga kaki.
–Saraf kejepit pada leher
Herniated cervical disk merupakan saraf kejepit yang terjadi di area leher. Biasanya, pada jenis ini, nyeri yang penderita alami lebih tajam. Ini biasanya terjadi akibat cedera atau akibat terlalu mengangkat beban lebih di area leher, gejalanya sendiri meliputi:
- Nyeri tajam yang menjalar ke bahu hingga tangan dan jari-jari
- Mati rasa atau kekakuan di area leher
- Otot lengan menjadi melemah
- Leher menjadi sulit bergerak, atau akan menimbulkan nyeri ketika melakukan gerakan tertentu
- Gejala ini juga hampir mirip dengan CTS (Carpal Tunnell Syndrome) saraf kejepit di area tangan.
Saraf kejepit yang terjadi pada leher bisa sangat berbahaya, apalagi jika sudah menyebabkan area sum-sum tulang belakang terkompresi/tertekan. Ini merupakan kondisi yang serius dan memerlukan pengobatan intensif. Biasanya, jika saraf kejepit leher sudah menimbulkan gangguan pada sum-sum tulang belakang, di tandai dengan gejala:
- Cara berjalan yang tak normal
- Kehilangan fungsi motorik atau gerak pada lengan
- Adanya sensasi seperti menyengat di badan hingga kaki.
Baca juga: Manfaat Terapi Manuthera Untuk Pasien Obesitas
Pengobatan yang tepat
Jika kamu mulai mengalami gejala saraf kejepit, sebaiknya segeralah melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis ahli. Kondisi saraf kejepit yang terdeteksi sejak dini akan lebih mudah diobati dari saraf kejepit yang sudah memburuk dan menimbulkan komplikasi lainnya. Kamu bisa melakukan pemeriksaan dan konsultasi terkait masalah nyeri yang kamu alami di klinik Lamina Pain and Spine Center. Dengan dibantu oleh dokter spesialis bedah berpengalaman, tenaga medis professional, maka nyeri akan hilang sehingga bisa bebas beraktivitas tanpa hambatan.
Baca juga: Nyeri Pada Leher, Tanda Dari Saraf Kejepit?