Terapi pijat terkenal sebagai salah satu pengobatan alternatif. Saraf kejepit bisa menjadi masalah kesehatan yang mengganggu aktivitas penderitanya. Sayanganya, masalah ini merupakan gangguan kesehatan yang cukup umum yang bisa terjadi pada siapapun. Bahkan, mengutip dari artikel kesehatan Cleveland Clinic (2021) menyebutkan bahwa, ada sekitar 2% populasi di dunia, setiap tahunnya menderita masalah saraf kejepit. Meskipun, pada kebanyakan kasus saraf kejepit atau hernia nucleous pulposus ini bisa sembuh dengan perawatan dan pengobatan dari dokter. Akan tetapi, penderita tetap harus waspada, karena salah melakukan pengobatan pada saraf kejepit memiliki dampak yang sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya.
Terapi pijat bagi saraf kejepit
Pengobatan tradisional seperti terapi pijat ini terkenal sebagai pengobatan alternatif untuk menghilangkan ketegangan otot dan nyeri. Beberapa orang percaya bahwa terapi pijat ini bisa menghilangkan nyeri di area tubuh, menyembuhkan cedera, bahkan menyembuhkan saraf kejepit. Namun, faktanya studi mengenai efektivitas terapi pijat pada pasien yang mengalami nyeri di beberapa bagian tubuh telah banyak di teliti. Mengutip dari artikel kesehatan American Association of Neuromuscular and Electrodiagnostic Medicine (AANEM) menyebutkan bahwa beberapa penelitian mengenai terapi pijat untuk mengatasi nyeri punggung dari 2016 hingga 2017. Namun, hasil yang peneliti temukan masih sangat lemah dan tidak bisa menjadi patokan secara umum.
Karena efek yang dihasilkan masih belum pasti, maka sebaiknya penderita nyeri maupun penderita yang mengalami gangguan tulang belakang memilih pengobatan secara medis yang sudah terbukti secara medis oleh para pakar kesehatan.
Bahaya terapi pijat
Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh American Association of Neuromuscular and Electrodiagnostic Medicine (AANEM), Tim Mayo Clinic Scottsdale pada tahun 2007 menyebutkan bahwa terapi pijat bisa berbahaya bagi penderita gangguan saraf, salah satunya saraf kejepit. Dalam laporan tersebut, peneliti menemukan bahwa seorang pasien mengalami gejala gangguan saraf setelah melakukan terapi pijat. Hal ini tentu saja menjadi perhatian bagi para penderita saraf kejepit untuk tidak melakukan pengobatan terapi yang belum teruji secara klinis. Hal ini karena, penderita saraf kejepit umumnya mengalami bantalan tulang yang menonjol ke luar dari jalur tulang. Sehingga, menyebabkan saraf di sekitarnya menjadi terjepit. Terapi pijat, bisa berisiko menekan area saraf yang terjepit. Akibatnya, benjolan bisa bertambah ke luar dari jalur bahkan bisa pecah. Ketika bantalan pecah atau semakin menonojol ke luar, hanya akan memperburuk kondisi saraf kejepit, bahkan hingga kelumpuhan.
Pengobatan yang tepat secara medis
Untuk itu, jika kamu mengalami saraf kejepit sebaiknya lakukanlah pengobatan yang sudah teruji secara medis. Agar, masalah yang kamu alami dapat teratasi dengan aman dan nyaman. Apalagi, masalah saraf kejepit bukanlah masalah yang bisa penderitanya sepelekan.
Baca juga: Pengobatan Cedera Lutut yang Bisa Dilakukan di Rumah
Tips melakukan pengobatan saraf kejepit
Berikut ada beberapa tips yang bisa penderita saraf kejepit lakukan saat akan melakukan pengobatan, di antaranya:
- Konsultasikan terlebih dahulu mengenai gangguan yang kamu alami
- Pilihlah tempat pengobatan yang terpercaya, seperti klinik Lamina Pain and Spine Center
- Konsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter
- Jika, harus melakukan tindakan, sebaiknya pilihlah tindakan yang minim sayatan, seperti Endoskopi Tulang Belakang agar lebih minim nyeri dan minim risiko.
Pengobatan saraf kejepit bisa kamu lakukan di klinik Lamina Pain and Spine Center, sebagai tempat one stop service, Lamina menyediakan layanan pengobatan dari konsultasi, tindakan, hingga fisioterapi. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi nomor yang tertera pada website.
Baca juga: Ternyata, Penderita Saraf Kejepit Dilarang Keras Melakukan Ini!
