Edit Content

Tentang Kita

Lamina Rehab merupakan layanan kesehatan terpadu, didukung tim dokter spesialis orthopaedi, spesialis anastesi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis bedah saraf, dan tenaga fisioterapi professional dalam satu atap (one stop services)

Info Kontak

Cedera Olahraga, Perlukah Operasi?

Cedera Olahraga, Perlukah Operasi?

Cedera olahraga merupakan salah satu penghambat para atlet untuk meraih kemenangan dan produktivitas. Dari berbagai banyak olahraga yang ada, cedera yang terjadi pada para atlet, pada umumnya memiliki perawatan dan masa penyembuhan yang lama dan serupa. Salah satu cedera yang paling umum dan banyak terjadi di kalangan atlet adalah cedera otot, yang ringan sehingga tidak memerlukan perawatan medis khusus. Namun, kamu juga perlu berhati-hati mengenai cedera olahraga yang cukup parah dan dapat mengganggu masalah kesehatan lainnya.

Jenis cedera olahraga

Berdasarkan jenisnya, cedera ini terbagi menjadi dua jenis:

  • Cedera kronis

Jenis cedera yang satu ini biasanya berkaitan dengan olahraga yang melakukan kegiatan berulang dan berkepanjangan. Olahraga yang sering berkaitan dengan cedera kronis adalah berenang, berlari, dan bersepeda. Dengan kata lain, cedera jenis ini biasanya terkenal dengan cedera berlebihan atau akibat dari penggunaan anggota tubuh yang berlebihan, salah satu contoh jenis cedera kronis adalah keseleo, radang tumit, dan hemstring.

  • Cedera akut

Sedangkan cedera akut biasanya berkaitan dengan cedera yang datang secara tiba-tiba dan berkaitan dengan trauma. Salah satu contoh dari cedera jenis ini adalah patah tulang atau robeknya otot. Biasanya, terjadi akibat terjatuh atau kecelakaan saat olahraga. Tingkat keparahan pada cedera ini biasanya tergantung seberapa parah kecelakaan yang terjadi. Hampir semua olahraga berisiko untuk menyebabkan cedera akut, terutama jenis olahraga ekstreme.

Cedera jenis kronis merupakan jenis cedera yang sering terjadi pada kebanyakan atlet. Namun, karena tidak langsung melumpuhkan, banyak para atlet yang menganggap remeh masalah cedera yang satu ini. Padahal, cedera kronis bisa berdampak pada jangka panjang.

Cedera olahraga yang paling berbahaya

Mengutip dari Mounstate Orthopedic Associate (2019) menyebutkan bahwa setidaknya ada 3 jenis cedera yang paling buruk yang dapat terjadi pada para atlet, di antaranya:

  • Robeknya ACL (Anterior Cruciate Ligament)

ACL merupakan ligamen/jaringan utama yang menyatukan sendi lutut. Jaringan ini bisa mengalami kerobekan jika kamu salah mendarat atau melakukan gerakan secara tiba-tiba pada lutut. Ini biasanya menimbulkan, pembengkakan dan nyeri di area lutut hingga membuat penderitanya kesulitan untuk berjalan.

  • Cedera otak

Masalah ini dapat terjadi ketika otak bergeser dari posisi semula, saat tengkorak mengenai benturan yang cukup keras. Cedera yang satu ini tidak boleh disepelekan oleh para penderitanya karena dapat menyebabkan hilangnya ingatan, hilang kesadaran, sakit kepala, hingga masalah lainnya. Sepak bola merupakan olahraga yang berisiko terhadap cedera yang satu ini.

  • Patah tulang

Fraktur atau patah tulang merupakan kondisi ketika tulang menjadi retak atau bahkan patah. Ini bisa terjadi pada bagian manapun di tubuh para atlet. Kondisi ini dapat berbahaya, apalagi jika patah tulang terjadi pada area belakang tubuh, di mana banyak saraf yang terhubung dengan otak yang bisa menyebabkan kelumpuhan sementara maupun permanen.

Baca juga: Pengobatan Stroke Dengan Terapi Listrik

Pengobatan pada cedera olaharaga

Proses penyembuhan pada setiap masalah cedera berbeda-beda, tergantung jenis hingga penyebabnya sendiri. Ada beberapa cedera yang harus melalui operasi untuk mengatasinya. Akan tetapi, pada cedera yang lebih ringan, kamu bisa memilih fisioterapi sebagai pengobatan alternatif. Hal ini karena fisioterapi merupakan salah satu terapi yang memaksimalkan fungsi gerak dan dapat mempercepat proses penyembuhan pada otot, sendi, dan tulang yang bermasalah. Kamu bisa melakukan fisioterapi di Klinik Lamina Rehab.

Baca juga: Mengenal Cedera Saraf Tulang Belakang Atau Spinal Cord Injury

Subscribe to our
Newsletter

***We Promise, no spam!

Lamina Rehab merupakan layanan kesehatan terpadu, didukung tim dokter spesialis orthopaedi, spesialis anestesi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis bedah saraf, dan tenaga fisioterapi profesional dalam satu atap (one stop services)

We’re Available

Senin : 10:00 - 20:00
Selasa : 10:00 - 20:00
Rabu : 10:00 - 20:00
Kamis : 10:00 - 20:00
Jumat : 10:00 - 20:00
Sabtu : 10:00 - 20:00
Minggu : Closed

©2022, Lamina Rehab. All Rights Reserved.