Edit Content

Tentang Kita

Lamina Rehab merupakan layanan kesehatan terpadu, didukung tim dokter spesialis orthopaedi, spesialis anastesi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis bedah saraf, dan tenaga fisioterapi professional dalam satu atap (one stop services)

Info Kontak

Terapi Pengobatan Apa yang Tepat untuk Mengatasi Frozen Shoulder? Ini Kata Dokter

frozen shoulder

Frozen shoulder atau yang juga dikenal dengan adhesive capsulitis, merupakan suatu kondisi yang terbilang cukup unik. Sebab, kondisi ini menyebabkan nyeri dan kekakuan pada area bahu yang membuat Anda sulit menggerakkan sendi bahu dan area lengan. Meskipun frozen shoulder bisa sembuh, namun tanda dan gejalanya bisa muncul secara bertahap dan berlangsung selama beberapa bulan bahkan bertahun-tahun. Lantas, sebenarnya apa penyebabnya dan apakah ada terapi yang tepat untuk mengobatinya? Yuk, simak penjelasan dokter di Lamina Rehab berikut ini.

Penyebab Frozen Shoulder

Anatomi bahu manusia terdiri atas tiga tulang yaitu humerus (lengan atas), scapula (tulang belikat) dan clavicle (tulang selangka). Pada area tersebut, ada jaringan ikat yang mencengkeram organ di sekitarnya yaitu shoulder capsule.

Kapsul ini berfungsi untuk melindungi tulang, ligamen dan tendon yang membangun sendi bahu. Pada kondisi bahu kaku, jaringan ikat mengalami penebalan dan terasa kencang akibat faktor tertentu yang mengakibatkan pergerakan pada sendi bahu menjadi terbatas. Pada bagian dalamnya, terbentuklah jaringan parut dan cairan pelumas di area bahu semakin berkurang sehingga Anda akan terus merasakan nyeri yang berkepanjangan.

Menurut dr. Rifalisanto, SpKFR dari Lamina Rehab, ada beberapa penyebab umum yang bisa memicu kondisi bahu kaku ini, antara lain:

  • Trauma atau cedera pada sendi bahu akibat benturan, olahraga berat, atau kecelakaan
  • Peradangan sendi bahu kronis
  • Menderita penyakit sistemik, seperti diabetes, Parkinson, tuberkulosis atau gangguan hormon tiroid
  • Mengalami bursitis, peradangan pada bursa di sendi bahu
  • Mengalami imobilitas dalam waktu lama, misalnya karena stroke, masa pemulihan pasca operasi, atau cedera rotator cuff, yaitu otot di sekitar bahu.

Frozen shoulder juga lebih berisiko terjadi pada perempuan berusia lebih dari 40 tahun, terutama bagi yang menjelang masa menopause.  

Apa Saja Gejalanya?

Berikut ini adalah beberapa gejala yang mungkin timbul akibat frozen shoulder, yaitu:

  • Terbatasnya pergerakan bahu karena rasa sakit yang muncul
  • Kesulitan melakukan rutinitas harian, seperti keramas, menyisir rambut, berolahraga dan kegiatan lainnya
  • Muncul rasa nyeri tumpul yang berkepanjangan
  • Nyeri hebat dan kekakuan yang sangat terasa di area bahu
  • Rasa nyeri memburuk terutama pada malam hari
FaseGejalaDurasi Nyeri
Painful PhaseMuncul rasa nyeri yang tergolong ringan<3 bulan
Freezing StageBahu mulai terasa sangat nyeri ketika digerakkan3-9 bulan
Frozen StageNyeri mulai berkurang, namun bahu semakin kaku dan sulit digerakkan9-14 bulan
Thawing StageRasa nyeri perlahan hilang, bahu membaik dan bisa digerakkan kembali15-24 bulan

Frozen shoulder bisa bertambah parah dan rasa sakitnya bisa berlangsung selama bertahun-tahun jika kamu membiarkannya dan tidak segera mengobatinya. Maka dari itu, lakukan pengobatan secepatnya untuk hasil kesembuhan yang optimal.

Diagnosis dan Penanganan yang Tepat

Dokter spesialis biasanya akan menanyakan riwayat penyakit dan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti X-rays atau MRI guna menegakkan diagnosa penyakit. Tujuannya juga untuk memastikan bahwa nyeri yang Anda derita adalah frozen shoulder dan bukan arthritis (radang sendi) atau penyakit lainnya.

Untuk menangani kondisi bahu kaku ini, umumnya dokter akan meresepkan obat antiinflamasi non steroid seperti aspirin ataupun ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan peradangan pada bahu.

Namun, jika gejala juga tak membaik bahkan nyerinya semakin memburuk, maka dokter akan merekomendasikan pengobatan lainnya yang lebih efektif, antara lain:

  • Injeksi atau suntikan kortikosteroid di area sendi bahu untuk mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki jangkauan gerak penderita.
  • Terapi fisik atau fisioterapi guna meningkatkan fleksibilitas, mengembalikan fungsi gerak bahu dan menguatkan otot-otot di sekitar bahu.
  • Artroskopi, yang berkerja dengan memasukkan alat kecil dengan kamera khusus melalui sayatan di sekitar sendi bahu. Tujuannya untuk membuang jaringan parut dan jaringan yang menempel pada sendi bahu.
  • Tindakan minimal invasif, seperti radiofrekuensi ablasi untuk menghilangkan nyeri dengan waktu yang relatif singkat, minim risiko, dan proses pemulihan lebih cepat.

Selain metode pengobatan tersebut, Lamina Rehab memiliki terapi lain yang juga efektif dalam mengatasi nyeri akibat bahu kaku. Ditangani langsung oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik, kami menggunakan terapi modalitas seperti Ultrasound, LASER, ataupun TENS.

Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Klinik Lamina Rehab untuk membantu mengelola gejala dan memberikan pengobatan yang tepat. Anda bisa menghubungi Assistance Center Lamina Rehab pada nomor kontak yang tertera atau datang langsung ke Klinik Lamina Rehab yang berlokasi di Mampang, Jakarta Selatan.

Semoga sehat selalu!

Baca juga: Penyebab Nyeri Bahu Saat Bangun Tidur

Subscribe to our
Newsletter

***We Promise, no spam!

Lamina Rehab merupakan layanan kesehatan terpadu, didukung tim dokter spesialis orthopaedi, spesialis anestesi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, spesialis bedah saraf, dan tenaga fisioterapi profesional dalam satu atap (one stop services)

We’re Available

Senin : 10:00 - 20:00
Selasa : 10:00 - 20:00
Rabu : 10:00 - 20:00
Kamis : 10:00 - 20:00
Jumat : 10:00 - 20:00
Sabtu : 10:00 - 20:00
Minggu : Closed

©2022, Lamina Rehab. All Rights Reserved.